Metode Belajar Online Yang Efektif – Layar versus papan tulis. Kursus online versus kursus offline. Apa pilihanmu? Apa hal terpenting yang harus Anda pertimbangkan ketika memilihnya?
Belakangan ini kegiatan belajar mengajar melalui media online semakin populer di masyarakat. Bagaimana tidak, ketika anak-anak tidak diperbolehkan keluar rumah, metode online atau pembelajaran online menjadi pilihan terbaik yang bisa diterapkan oleh lembaga pendidikan mana pun dan tetap membuka kelas untuk seluruh siswanya.
Metode Belajar Online Yang Efektif
Namun banyak juga yang mempertanyakan metode pembelajaran ini, karena pada akhirnya mereka merasa pembelajaran offline atau tatap muka lebih efektif. Metode daring diyakini tidak akan memberikan hasil yang baik karena proses pembelajaran terkesan hanya berjalan satu arah.
Kelas Online Vs Offline: Mana Yang Lebih Efektif
Apa faktor pembeda utama kedua metode pembelajaran tersebut? Berikut 3 hal yang mungkin merupakan faktor terpenting yang dapat Anda bandingkan antara kursus online dan kursus online:
Jika dulu kita harus menghabiskan waktu bepergian ke sekolah atau kelas, kini kita hanya perlu membuka kunci perangkat untuk masuk kelas. Kursus online memungkinkan kita belajar di mana saja di dunia – bahkan saat bepergian atau liburan panjang.
Hambatan utama dalam pembelajaran online adalah teknologi yang harus dimiliki semua siswa yang memungkinkan mereka belajar dari mana saja, misalnya ponsel pintar atau komputer. Hal ini akan menjadi hambatan belajar bagi sebagian siswa.
Kelas offline atau tatap muka mengharuskan kita untuk bangun pagi, bersiap-siap, masuk ke dalam mobil dan berkendara ke sekolah di tengah kemacetan – sebelum kita sampai di sekolah atau kursus yang kita inginkan. Kita juga harus merencanakan jadwal kita dengan baik, karena tentunya kita harus mempertimbangkan waktu perjalanan untuk sampai ke tempat belajar.
Adaptasi Orang Tua Dalam Sistem Pembelajaran Online Di Masa Pandemi • Warga Jogja
Namun pada kelas offline, siswa tidak perlu takut dengan keterbatasan fitur yang dapat mengganggu proses belajarnya. Selama pembelajaran berlangsung, siswa hanya perlu duduk dan berinteraksi dengan guru kesayangannya atau bahkan bermain dengan temannya. Dengan cara ini, mereka dapat mengembangkan kecintaan mereka terhadap sekolah dan kurikulumnya serta meningkatkan minat belajar.
Mengapa perlu khawatir untuk mengubah jadwal jika kita dapat mengubahnya secara fleksibel? Ia menawarkan kursus yang sama secara online. Dengan beberapa klik, Anda dapat menyesuaikan agenda Anda. Guru juga dapat dengan mudah memberi tahu Anda kapan waktu terbaik untuk mengadakan kelas. Tidak perlu khawatir apakah ini terlalu dini atau terlambat.
Namun, saat ini bisa sangat melelahkan karena banyak orang mencoba melakukan sesuatu pada saat yang bersamaan. Pada akhirnya, hal ini akan mengganggu fokus mereka selama belajar, sehingga studinya menjadi tidak efektif lagi.
Waktu adalah hal terpenting di era offline. Kita harus bisa memikirkan berapa lama perjalanan ke sekolah dan apakah pelajaran yang kita ambil akan mempengaruhi tugas penting lainnya dalam jadwal kita. Terlebih lagi, perubahan jadwal yang tiba-tiba menjadi lebih sulit dicapai – itulah sebabnya setiap guru harus merencanakan pembelajaran terlebih dahulu.
Strategi Pembelajaran Daring Yang Efektif
Terlepas dari tantangan-tantangan di atas, pembelajaran offline memungkinkan kita untuk lebih fokus saat belajar karena tidak ada hal lain yang mengganggu kita. Ketika siswa datang ke kelas yang dijadwalkan, mereka memusatkan perhatian penuh pada pembelajaran yang mereka ikuti.
Selain perlengkapan yang diperlukan, hal penting apa lagi yang sebenarnya dibutuhkan siswa saat belajar daring? Ya, jawabannya adalah koneksi atau jaringan internet. Tanpa koneksi internet, kelas online tidak akan berjalan. Hal ini juga berlaku untuk memudahkan proses pembelajaran jika konektivitas menjadi masalah. Ada risiko bahwa informasi yang dibagikan guru tidak menjangkau semua siswa secara merata.
Namun pendidikan online memiliki potensi yang besar dalam kelangsungan kegiatan belajar mengajar karena banyaknya aplikasi dan platform lain yang dapat digunakan secara online. Guru juga dapat memilih media yang paling cocok untuknya, misalnya saja aplikasi yang tidak terlalu memakan kuota jaringan saat menggunakannya.
Tentu saja, berbeda dengan pembelajaran online, kita tidak menghadapi kesulitan yang sama saat belajar offline. Dalam pembelajaran tatap muka, guru juga dapat memantau seluruh siswa dengan lebih mudah dan memastikan semua orang mengikuti pembelajaran dengan cukup baik.
Media Pembelajaran Paling Efektif Untuk Gen Z, Guru Wajib Simak!
Dalam hal ini, kelas offline memiliki keunggulan dalam proses belajar mengajar – walaupun pada kenyataannya dapat dibandingkan dengan kelas online jika guru yang mengajar memiliki kualifikasi yang sama dan dapat dengan mudah berhubungan dengan siswa yang diajarnya.
Setelah membaca artikel di atas, apakah Anda berhasil memilih kategori mana yang paling cocok untuk Anda? Kedua metode pembelajaran ini sebenarnya sama-sama memiliki kelebihan, namun ada satu hal terpenting yang harus ada dalam setiap proses belajar mengajar.
Jawaban yang Anda butuhkan adalah ini: Setiap kelas, baik online maupun offline, membutuhkan guru yang terampil dan interaktif agar proses pembelajaran menjadi efektif.
Mengapa demikian? Dalam dunia pendidikan, guru disebut dengan “the power of education” atau “kekuatan pembelajaran”. Guru tidak “sekadar” menyajikan materi pelajaran kepada siswanya, namun juga memberikan kesempatan terjadinya komunikasi dua arah dan menjadikan kelas lebih interaktif. Guru selalu ada sebagai pembimbing, pemecah masalah dan teladan yang dapat mendorong siswa untuk berkembang lebih jauh.
Belajar Di Rumah Saja
Kehadiran seorang guru yang menjaga hubungan dengan murid-muridnya merupakan suatu hal yang tidak dapat tergantikan dalam dunia belajar mengajar. Anda bisa membaca buku, menonton video, atau mendengarkan siaran radio—tetapi proses belajar tidak akan maksimal tanpa ada yang membimbing Anda. Seorang guru yang berinteraksi dengan Anda akan membuka ide-ide baru dalam proses pembelajaran yang akan membantu Anda lebih memahami setiap disiplin ilmu yang Anda pelajari.
Untuk itu kami juga meyakini bahwa kompetensi guru merupakan prioritas nomor satu dalam proses belajar mengajar. Dalam seluruh metode kursus kami, baik online maupun offline, kami memastikan bahwa setiap guru dapat membuka koneksi dan berinteraksi dengan setiap siswa untuk menjadikan hasil pembelajaran lebih efektif. Setiap guru juga berupaya untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswanya, hal ini berdampak besar terhadap prestasi akademik siswa kita.
Nah, setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, Anda bisa menyimpulkan bahwa kelas online dan offline sebenarnya bisa sama efektifnya, hanya jika dibimbing oleh guru-guru yang terbaik di bidangnya. Jakarta (23/9) – Pada artikel sebelumnya kami telah menjelaskan betapa besarnya peluang yang ada di masa pandemi Covid-19. Hampir semua industri, termasuk pendidikan dan pembelajaran, terkena dampaknya. Jika Anda sudah membaca artikel bagian pertama, yuk simak pengalaman para guru inovatif yang berbagi pengalamannya selama pandemi agar siswa kita tetap semangat belajar.
Mereka adalah pendidik inovatif yang mengambil kepemimpinan teknologi pada tahun 2020 (BimTech) dengan konten antara lain; Dasar-dasar pengembangan sumber belajar, pengembangan model pembelajaran inovatif dan penciptaan media pembelajaran berbasis ICT. Guru-guru yang diwawancarai merupakan peserta terbaik yang mengikuti seluruh program tersebut dan berhasil menyelesaikan seluruh tugasnya.
Blended Learning: Pengertian, Konsep, Dan Manfaatnya
Usai bimbingan teknis, diadakan temu media dimana para guru berbagi pengalaman, mengembangkan perangkat pengajaran dan mempresentasikan penerapannya dalam berbagai model pembelajaran inovatif. Sharing Meeting ini dihadiri oleh seluruh peserta bimtek serta seluruh trainer dan pakar teknologi pembelajaran.
Dari hasil wawancara jarak jauh asynchronous (via WA), berikut beberapa solusi yang mereka terapkan sesuai situasi mereka. Kasus-kasus pengembangan inovasi pembelajaran ini sangat menarik dan beragam, semoga dapat memberikan inspirasi dan masukan bagi rekan-rekan guru, tenaga pengajar dan pengambil kebijakan.
Ibu Samini, seorang guru sekolah dasar di Jakarta, telah mengembangkan inovasi dalam pembelajaran dengan menggabungkan pendekatan yang berbeda. Permasalahan yang dihadapi antara lain siswa biasanya tidak mempunyai akses terhadap gawai. Untuk mengakses Internet, siswa menggunakan telepon seluler orang tuanya. Sedangkan telepon seluler digunakan untuk bekerja pada siang hari, sehingga siswa hanya mempunyai waktu pada malam hari.
Bu Samini memposting materi edukasi di blognya pada malam hari, beliau juga meminta para orang tua untuk mendampingi putra-putrinya selama blog buka pada malam hari. Berikut penuturan Ibu Samini.
7 Teknik Efektif Belajar Online Untuk Sukses Di Era Digital
Saya Samini, guru kelas 5 SDN Jatinegara 08 Kecamatan Kakung Jakarta Timur. Sekolah kami tidak jauh dari stasiun kereta Buaran, di seberang rel kereta. Rata-rata warga sekitar sekolah kami berprofesi sebagai buruh pabrik karena lokasi sekolah juga dekat dengan kawasan industri Pulogadung. Ada pula yang berprofesi sebagai tukang ojek online dan penjual keliling.
Wilayah sekolah kami berada di zona merah sejak awal pandemi Covid-19 hingga Juni 2021. Situasi ini membuat sekolah kami tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Kegiatan pembelajaran dilakukan seluruhnya secara online. Namun kami tetap melayani siswa yang tidak memiliki gadget, dengan kunjungan rumah sesuai pedoman kesehatan.
Saya menggunakan model flipped class dan blended learning (tatap muka dengan Zoom dan Google Meet, tugas di Google Classroom) Saya memposting konten di blog pada malam hari. Saya berharap keluarga mendukung penelitian ini karena semua anggota keluarga ada di rumah pada malam hari. Jadi keesokan harinya ketika ponsel sedang bekerja, anak sudah menerima materi pembelajaran dan belajar bersama orang tuanya.
Ibu Yesi, guru kimia SMAN 7 Palangkaraya, dihadapkan pada siswa yang bosan secara online. Berbagai percobaan telah dilakukan, termasuk penerapan model pembelajaran, dengan media pembelajaran yang berbeda. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan sendiri media pembelajaran berbasis Android, sehingga siswa dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja dengan perangkat di tangan.