Cara Membina Rumah Tangga Yang Baik

Cara Membina Rumah Tangga Yang Baik – Perkawinan merupakan suatu cara atau kaidah hukum yang diperintahkan kepada manusia untuk menghindari perzinahan yang dilarang oleh agama. Dengan adanya perkawinan maka hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan menjadi sah atau halal. Dalam ajaran Islam, pernikahan dilakukan sekali seumur hidup untuk memupuk rasa cinta dan menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis.

Dalam membina hubungan keluarga, suami dan istri mempunyai hak dan kewajiban yang sesuai. Hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan yang timbul dari perkawinan harus disesuaikan dengan nilai dan sikap masyarakat, serta penerapan prinsip kemurahan hati sesuai ajaran syariat.

Cara Membina Rumah Tangga Yang Baik

Cara Membina Rumah Tangga Yang Baik

Sudah menjadi kewajiban suami yang merupakan hak istri untuk memperlakukannya dengan sebaik-baiknya, yaitu mahar, biaya hidup, biaya hidup, pakaian dan memperlakukannya dengan baik dan sabar.  Suami hendaknya mendidik isterinya dalam kebaikan dan ibadah, suami hendaknya mengajarkan kepada isterinya apa saja yang dibutuhkannya, seperti tata cara dan tata cara mandi, urusan bulanan dan ibadah fardhu seperti kewajiban shalat, dan lain-lain.

Metode Rasulullah Mengatasi Problematika Rumah Tangga

Kita dapat mengutip hadis berikut ini: “Sesungguhnya di antara orang-orang yang yakin akan keimanannya adalah orang-orang yang paling berbudi luhur dan lemah lembut terhadap istrinya.”  Dari hadis ini kita mengambil contoh kehidupan keluarga Nabi Muhammad SAW yang sangat mementingkan hak istri dibandingkan dengan kewajiban suami. Suami adalah kepala keluarga, ia tentu berharap keluarganya bisa mempunyai kehidupan yang bermartabat dan terhormat. Oleh karena itu, sebagai seorang ayah, ia harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Diantara kewajiban seorang istri adalah hak suaminya, yaitu istri harus taat kepada suaminya. Dari segala hal yang tidak dilarang oleh agama, taatilah segala perintah suami, antara lain tidak berpuasa tanpa izinnya,  keluar rumah tanpa izin, dan menjauhi apa pun yang dibenci suami. Dalam hubungan kekeluargaan, suami dan istri mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Di satu sisi istri mempunyai hak untuk menafkahi, dan di sisi lain ia mempunyai kewajiban untuk menaati suaminya. Jika suami tidak dapat memenuhi kewajibannya menafkahi istrinya, maka haknya untuk ditaati istrinya akan hilang. Seorang istri juga dapat mengambil pekerjaan untuk tujuan nafkah dan bukan sebagai kewajiban mutlak, seperti jika suami sebenarnya berada dalam situasi yang membuatnya tidak dapat menjalankan tugasnya secara penuh karena ketidakhadirannya, seperti sakit atau hal lain . Namun apabila keadaan kembali normal maka kewajiban nafkah tetap menjadi tanggung jawab suami dan hak istri. Oleh karena itu, apa pun alasannya, tugas suami adalah mencari uang dan memenuhi kebutuhan hidup. Seorang perempuan yang dikukuhkan sebagai isteri berhak menerima mahar dari suaminya dan suami mempunyai kewajiban untuk memberikannya kepada isterinya.

Kewenangan suami terhadap isterinya berarti bahwa suami mempunyai hak untuk menaati isterinya, sehingga isteri terpaksa mentaati suaminya baik dalam urusan yang rahasia maupun yang bersifat umum. Istri mempunyai kewajiban mengurus dirinya sendiri, harta benda dan keluarganya apabila suaminya pergi. Misalnya hanya menerima tamu laki-laki, sebaiknya istri menghindari hal tersebut, karena akan menimbulkan fitnah dan prasangka negatif. Istri juga tidak diperbolehkan menggunakan atau membelanjakan hartanya sesuka hatinya ketika suaminya sedang pergi, kecuali dalam keadaan mendesak dan atas persetujuannya.

Hak untuk berinteraksi antara suami dan istri merupakan hak yang melekat pada kedua belah pihak dan harus dilaksanakan dengan itikad baik, tanpa terikat pada pihak manapun, antara lain: saling berhubungan seksual, antara suami dan istri, keduanya dilarang menikah karena undang-undang. di bawah ini untuk menentukan

Cara Bunga Citra Lestari

Anak atau keturunan dari suami yang sah, selama perkawinan atau setelah perceraian hendaknya suami istri saling memperlakukan dengan baik, sehingga tercipta keakraban di antara mereka.

Dalam hadis riwayat Aisyah. Diriwayatkan dari Aisyah, aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah yang paling berkuasa atas perempuan?” Dia menjawab: “Suaminya.”  Saya bertanya lagi kepadanya: “Siapa yang paling berkuasa di hadapan laki-laki?” Dia menjawab: “Ibunya.” Hikmah yang bisa dipetik dari pembahasan hadis ini adalah adab yang harus dipraktikkan seorang istri terhadap suaminya adalah istri harus bisa tersenyum bahagia kepada suaminya dan merasa benar-benar terhormat sebagai seorang istri laki-laki. Hal ini akan tercapai apabila istri benar-benar mampu memenuhi sepenuhnya ketentuan kewajiban suami dengan segenap hati nurani dan cinta kasih kepada suaminya.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah hubungan hak dan kewajiban suami istri dalam rumah tangga menimbulkan persamaan hak dan kewajiban diantara mereka, yaitu: istri menciptakan hak bagi suami, suami menciptakan hak bagi suami. istri dan kepentingan bersama di antara keduanya. Saya tulis dalam buku Akhlakul Karimah[1] bahwa kebahagiaan duniawi terjadi dalam tiga keadaan, yaitu ketika kita bekerja keras, ketika kita mengharapkan hasil, dan ketika kita menerimanya. hasil kerja kerasmu. Kronologi ini dapat dengan mudah dilihat melalui gambaran seorang petani yang dengan senang hati menabur benih padi di sawah, merawat dan bersyukur saat hasil panen sudah dipanen. Oleh karena itu, kebahagiaan duniawi erat kaitannya dengan pencapaian yang berkelanjutan.  Dan pencapaian terbesar sebuah rumah adalah keberhasilan dalam membangun rumah tersebut.

Cara Membina Rumah Tangga Yang Baik

Apa standar rumah yang sukses? Secara umum keluarga sukses adalah: a) apabila suami bertindak sesuai perannya, yaitu pemimpin yang bijaksana, pencari nafkah yang kuat, suami yang terhormat, dan ayah yang patut diteladani; b) istri bertindak sesuai perannya, yaitu istri yang baik, ibu yang bertanggung jawab atas pendidikan sehari-hari anak-anaknya, istri yang menunjang pekerjaan suaminya; c) Anak bertindak sesuai harapan orang tuanya, yaitu jujur ​​mendengarkan perintah dan petunjuk orang tua, bersemangat belajar, dan mempunyai ambisi besar dalam belajar dengan atau tanpa dukungan finansial dari orang tua, mempunyai keinginan untuk mengabdi . diri. diri sendiri, keluarga dan orang lain dalam kehidupan yang mulia.

Tips Islam Membina Rumah Tangga Yang Sakinah

Rumah yang sukses berarti rumah yang bahagia.  Oleh karena itu, kriteria rumah tangga bahagia bukanlah jumlah kekayaan materi atau tinggi badan keluarga dan anak. Keluarga bahagia kembali merupakan perilaku sosial yang mana unsur-unsur seperti suami, istri, anak semuanya mempunyai sifat-sifat yang baik sesuai dengan standar syariah, tingkat pendidikan, standar sosial masyarakat, dan moralitas masyarakat.

Rumah ibarat pembangunan gedung pencakar langit yang besar. Diperlukan perencanaan yang detail dan detail serta teknisi harus mempunyai komitmen dan kedisiplinan untuk melaksanakan semua perencanaan ini agar keseluruhan program dari A sampai Z berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Kuncinya di sini adalah disiplin.

Disiplin penerapan kerangka perencanaan jangka pendek dan jangka panjang di rumah akan menentukan keberhasilan sebuah keluarga, baik berpasangan maupun memiliki anak. Hampir dapat dipastikan kegagalan dalam keluarga atau kegagalan dalam mendidik anak disebabkan oleh salah satu dari dua hal: tidak ada rencana yang jelas atau tidak ada rencana tetapi kurang disiplin dan konsisten dalam melaksanakan rencana tersebut.

Masyarakat yang tidak memiliki rencana keluarga yang jelas, termasuk pendidikan anaknya, berasal dari keluarga dengan tingkat pendidikan rendah. Mereka tidak tahu apa yang harus direncanakan untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Inilah alasan terbesar mengapa keluarga putus.  Dan jika banyak keluarga muslim yang tidak membangun rumah dan menyekolahkan anaknya, hal ini bisa dimaklumi karena masih kurangnya keluarga muslim yang berpendidikan tinggi. Berbeda halnya dengan non-Muslim.

5 Cara Menentukan Hari Baik Pernikahan Ala Primbon Jawa

Kedua, ada perencanaan tetapi implementasinya sangat sedikit.  Secara umum, mereka semua memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup baik, mempunyai jabatan dan keterampilan materi yang memadai, namun kurang memiliki disiplin dan konsistensi untuk dijadikan kerangka rencana masa depan. Banyak faktor penyebabnya, antara lain ketidakpedulian terhadap keluarga atau lingkungan menjadi buruk sehingga menghancurkan semua rencana yang telah dibuat.

 Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah bersabda:   Suami bertanggung jawab terhadap keluarganya. Sedangkan istri pemimpin tinggal di rumah suaminya dan mengurus urusan suaminya.[2]

Hadits ini menunjukkan hierarki dan pembagian pekerjaan sehari-hari antara suami dan istri. Ibarat sebuah perusahaan, suami adalah CEO atau istilah populernya saat ini adalah Chief Executive Officer (CEO) dan membawahi serta mengawasi seluruh tugas dan jabatan yang berada di bawah wewenangnya. Sedangkan istri mempunyai General Manager yang mempunyai tugas lebih rinci dan spesifik sebagai orang yang menjalankan urusan rumah tangga sehari-hari.

Cara Membina Rumah Tangga Yang Baik

Oleh karena itu, dalam keluarga sukses, suami istri rukun dan taat hukum syariah; Jika kamu mempunyai anak laki-laki yang shaleh dan baik hati, maka suamimu akan dipuji oleh semua orang.[3] Namun pujian tersendiri ditujukan kepada para istri yang berhasil membesarkan anaknya hingga menjadi sosok yang selalu diimpikan oleh orang tuanya.

Kanwil Kemenag Kalsel

Demikian pula dalam keluarga yang gagal, kesalahan pertama terletak pada suami. Namun bila anak nakal, maka ibu bertanggung jawab dan berhak mengambil tanggung jawab utama.

Pada dasarnya istri yang baik dan baik adalah karena keberhasilan pendidikan suaminya; Anak yang penurut dan utuh berkat keberhasilan para istri yang telah membesarkan anaknya sejak lahir hingga dewasa dengan penuh perhatian dan kesabaran. Besarnya peran ibu dalam keberhasilan dan kegagalan anak-anaknya dibuktikan dengan hasil survei di Amerika. Survei tersebut menemukan bahwa seorang anak lebih mungkin berhasil dalam lingkungan keluarga dengan orang tua tunggal dimana ibu adalah satu-satunya orang di rumah. Hal ini telah dibuktikan dalam beberapa kasus. Misalnya, Presiden AS Barack Obama dididik sendirian oleh ibunya. Sedangkan di Indonesia, Dede Yusuf, aktor dan mantan wakil gubernur Jawa Barat, juga dibesarkan oleh ibunya sendiri.[4]

             Kunci suksesnya hubungan keluarga antara suami, istri dan anak adalah komunikasi yang baik dan berkualitas.  Komunikasi yang berkualitas adalah adanya interaksi dan hubungan interaktif yang intensif dan sering. Menonton TV bersama tidak

Leave a Comment